Asal-Usul Brownies
Brownies coklat menjadi sangat populer pada tahun 1920-an. Pada
masa tersebut coklat telah menjadi konsumsi publik, bukan lagi makanan
elit untuk kalangan orang kaya dan bangsawan saja. Resep awal brownies
berupa mentega, telur, gula, tepung, cokelat leleh, dan kacang dalam
jumlah yang berbeda-beda, yang berarti bahwa resep brownies nyaris tidak
berubah sejak ratusan tahun yang lalu! Sekarang brownies sudah
dimodifikasi menjadi bermacam-macam rasa dengan penambahan bahan-bahan
seperti keju, strawberry, blueberry, kacang, kopi, dan lain-lain. Juga
cara pembuatannya yang sekarang tidak hanya dibakar atau dioven, tetapi
juga bisa dikukus, bahkan ada brownies yang tidak perlu dimasak sama
sekali, karena bahan-bahannya sudah siap makan, seperti wafer dan susu
kental manis
Brownies konon pertama kali muncul di publik pada 1893 dalam
pameran bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan di Chicago,
Illinois. Seorang koki dari Palmer House Hotel menciptakan inovasi baru
setelah Bertha Palmer meminta untuk dihidangkan makanan penutup bagi
para wanita yang menghadiri pameran tersebut. Ia diminta untuk membuat
sesuatu yang lebih kecil dari sepotong kue dan mudah dimakan.
Asal Usul Brownies
Dari cerita yang banyak beredar tentang asal usul brownies, konon
awalnya ada seorang koki yang lupa memasukkan baking powder ke dalam
adonan resep kue coklat. Sehingga setelah dipanggang, hasilnya kue
coklat tidak mengembang (bantat). Tekstur kue coklat yang seharusnya
tebal, lembut, dan berpori-pori, menjadi agak padat dan basah. Brownies
punya ciri khas warna cokelat tua kehitaman.
Cerita lain yang beredar tentang asal muasal kue coklat nan lezat
ini, ada seorang pemuda pembuat kue yang sedang mengalami krisis
keuangan. Dia mempunyai seorang teman yang setiap pagi akan menjualkan
kue-kue buatannya. Pada hari itu, pemuda berencana membuat kue coklat,
dan dibelinyalah bahan-bahan untuk kue coklat. Semalaman ia berkutat
untuk membuat kue coklat nan lezat seperti tertera dalam resep kue
coklat itu. Dan baru selesai jam 4 pagi. Tapi pemuda tersebut sangat
kecewa dengan hasil akhir kue coklatnya yang berbeda hasilnya dengan
yang disebutkan di dalam resep. Uangnya pun sudah habis untuk modal
membuat kue lainnya.
Teman si pemuda pun datang pagi-pagi seperti biasanya, dan dia
mengira kue coklat bantat yang telah jadi, adalah kue untuk dijualnya
hari itu. Tanpa sepengetahuan sang pemuda, temannya tetap pergi menjual
kue-kue tadi. Para pelanggan sangat terkejut dengan kue coklat hari itu,
mereka mengira kue tersebut adalah resep baru. Banyak yang memesan
untuk keesokan harinya. Dan selamatlah pemuda tersebut dari kebangkrutan
karena banyak yang memesan kuenya.
Resep Awal Brownies
Sedangkan resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak
Home Cookery pada tahun 1904, Service Club Cook Book pada tahun 1904,
The Boston Globe pada tahun 1905 dan The Boston Cooking School Cook Book
yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer pada tahun 1906. Resep Fannie
Merritt Farmer ini menghasilkan panganan yang relatif ringan dan seperti
kue. Namun resep tersebut adalah resep untuk molasse, sebuah kue yang
dipanggang dan jauh dari apa yang kita kenal sebagai brownies sekarang
ini. Beberapa berpendapat kue ini mungkin berasal dari adonan kue coklat
yang tidak diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue
coklat menjadi bantat.
Resep yang kedua muncul pada tahun 1907 dalam buku panduan memasak
Lowney’s Cook Book, yang ditulis oleh Maria Willett Howard dan
diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company di Boston, Massachusetts.
Resep ini menambahkan lebih banyak telur dan cokelat batangan pada resep
awal Fannie Merritt Farmer di atas, dan menghasilkan brownies yang kaya
rasa dan manis. Resep ini dinamakan Bangor Brownies, hal ini mungkin
karena resep tersebut diciptakan oleh seorang wanita di Bangor, Maine.
Bangor Brownies ini kemudian menjadi salah satu snack dan cemilan yang
sangat digemari pada beberapa tahun kemudian dan begitu populer di
Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke daratan Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar